Peningkatan Pemahaman Konsep Perilaku Taat, Kompetisi dalam Kebaikan dan Etos Kerja dengan Media Digital Lagu Modifikasi “ Ayo Taati Aturan “
Praktik Baik Pembelajaran
Peningkatan Pemahaman Konsep Perilaku Taat, Kompetisi dalam Kebaikan dan Etos Kerja dengan Media Digital Lagu Modifikasi “ Ayo Taati Aturan “ pada
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas XI IPA-IPS
di SMA Negeri 1 Ampek Nagari
Oleh : Muhammad Fauzi, S.Pd.I
(Guru PAI dan BP SMA Negeri 1 Ampek Nagari Kabupaten Agam Sumatera Barat)
Masa pandemi Covid-19 telah membawa perubahan besar dalam proses pembelajaran di sekolah. Guru dan murid menghadapi tantangan pembelajaran model baru yang selama ini dilakukan dengan cara konvensional tatap muka secara langsung di kelas beralih kepada pembelajaran dalam jaringan (daring) atau online berbasis aplikasi virtual.
Menghadapi situasi diluar prediksi ini menuntut Guru dan murid untuk cepat beradaptasi. Apalagi kondisi guru, murid dan orang tua selama pandemi cukup beragam. Guru tidak bisa memandu proses pembelajaran dengan murid secara langsung, terbatasnya akses sumber daya di sekolah untuk keperluan pengajaran, terbatasnya komunikasi dengan rekan sesama kerja dan kepala sekolah. Murid juga tidak bisa melakukan aktivitas kegemaran seperti biasa dan terbatasnya sosialisasi dan komunikasi secara langsung dengan teman sebaya. Orang tua rata-rata juga tidak memiliki keleluasaan dalam melakukan pekerjaaan yang berdampak kepada kestabilan ekonomi khususnya kelas menengah ke bawah, terbatas sosialisasi dan komunikasi dengan rekan kerja, bertambahnya waktu dan energi untuk mendampingi anak belajar di rumah.
Pembelajaran mesti tetap dilanjutkan ditengah merebaknya kondisi pandemi. Masa pandemi merupakan kondisi dimana kompetensi guru diuji. Memasuki era new normal kadangkala tidak semua elemen siap mengikuti Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) baik pihak sekolah, guru, murid maupun orang tua atau wali murid. Guru sebagai ujung tombak pembelajaran di kelas tetap bertanggung jawab moral menuntaskan materi pembelajaran minimal dan mengantarkan murid menjadi sosok pribadi yang cerdas, terampil, berkarakter, merdeka belajar, merdeka berkolaborasi dan merdeka dalam berkarya.
Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) mulai diterapkan di SMA Negeri 1 Ampek Nagari dengan sistem pembelajaran asinkron[1] yaitu bentuk pendidikan, pengajaran dan pembelajaran yang tidak terjadi di tempat dan waktu yang sama atau melalui saluran online tanpa interaksi real-time, karena mempertimbangkan fleksibilitas, keselamatan, kesehatan, kondisi geografis dan daya akses murid.
Kondisi geografis tempat tinggal murid mempengaruhi daya akses terhadap proses pembelajaran online berbasis internet. Ada murid kami di nagari Sitalang (sama dengan lurah) di kecamatan Ampek Nagari yang harus bersusah payah pergi ke lapangan bola atau ke suatu tempat ketinggian (parak/ladang) yang cukup jauh dari rumahnya untuk mencari dan mendapatkan sinyal agar dapat mengetahui informasi tugas pelajaran yang dishare guru di grup WA lokalnya.
Saya merupakan salah satu dari tiga guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAI dan BP) di SMA Negeri 1 Ampek Nagari Kabupaten Agam Propinsi Sumatera Barat, Saya mengajar kelas XI IPA dan IPS . Kelas XI terdiri dari 6 rombel, 3 rombel kelas XI IPA : XI IPA 1, XI IPA 2 dan XI IPA 3 dan 3 rombel kelas XI IPS : XI IPS 1, XI IPS 2 dan XI IPS 3 dengan jumlah murid laki-laki 64 orang dan murid perempuan 119 orang, total murid kelas XI berjumlah 183 orang.
Awal saya mulai mengajar daring melalui WA group lokal tanggal 20 Juli 2020. Saya membuka pembelajaran dengan perkenalan, menyampaikan materi silabus pelajaran selama 1 semester ganjil dan membagikan tautan video youtube materi bab 1 tentang Perilaku taat, kompetisi dalam kebaikan dan etos kerja yang yang saya peroleh dari grup Guru PAI Propinsi, saya hanya meminta siswa mengisi absensi dan menyimak materi video pembelajaran tersebut. Di minggu berikutnya saya share foto materi bab 1 dari buku paket yang menjadi buku referensi sekolah, saya meminta murid untuk membaca, memahami, menganalisis dan meringkas materinya ke buku catatan. Sengaja saya belum membuka sesi diskusi karena saya ingin mengetahui sejauh mana murid saya mampu memahami materi secara mandiri, apalagi waktu pembelajaran online daring sangat terbatas, masing-masing guru mata pelajaran diberi jadwal mengajar 2 kali seminggu, dengan limit waktu 2 jam pelajaran dengan alokasi waktu 1 jam pelajaran selama 30 menit.
Berlanjut berturut-turut ke dua minggu berikutnya saya membagikan tautan link video pembelajaran yang dibagikan oleh Ibu Pengawas PAI melalui Grup MGMP PAI Kabupaten Agam, masih materi bab 1. Tiba waktunya untuk menguji pemahaman murid melalui evaluasi Bab 1, Saya meminta kepada murid menjelaskan apa yang sudah mereka pahami tentang konsep Taat kepada aturan, Kompetisi dalam kebaikan dan etos kerja ( berdasarkan video pembelajaran yang sudah mereka tonton dan uraian materi dari buku referensi yang sudah mereka ringkas ) serta Bagaimana penerapan Taat kepada aturan, Kompetisi dalam kebaikan dan etos kerja di kalangan umat Islam yang mereka amati dalam kehidupan sehari-hari khususnya di kalangan generasi muda ?
Dari jawaban yang ditulis mayoritas siswa dan refleksi belajar dari rumah yang saya survey melalui grup WA masing-masing lokal, disinilah keresahan saya muncul. Ternyata video pembelajaran dan uraian materi dari buku referensi belum membuat siswa memahami konsep materi secara utuh. Banyak siswa yang mengalami miskonsepsi terutama dibagian tingkatan aturan, memahami kompetisi dalam kebaikan dan memaknai definisi etos kerja. Beragam komentar siswa di group WA kelas ketika menuliskan kesulitan belajarnya.
“Cukup sulit belajar dari rumah Pak, karena jaringan di daerah saya agak susah “ Tulis Mulya Feni murid di kelas XI IPA 3.
“Kurang paham sama materi pembelajarannya Pak” Widia Sri Fahdila murid XI IPA 2 menuliskan komentarnya.
“Semangat belajar menurun Pak dan belajar jadi kurang efektif yang berdampak sulit memahami materi pelajarannya “ Fitra Alma Yanti murid XI IPA 2 menuliskan kesulitannya.
“Fajar kesulitan memahami materi etos kerja Pak, kurang paham makna etos kerja dan agak susah membedakannya dengan kompetisi dalam kebaikan, Harapannya semoga Bapak bisa menerangkan dan menjelaskan dengan lebih rinci ya Pak “ Tulis Fajar Dwianda murid XI IPA 1 dengan menambahkan emoticon penuh harapnya.
“ Belajar online membuat Elvi tertekan karena ada limit waktu pengumpulan tugas yang nyaris bersamaan, harus dikumpul di tanggal sekian, jam sekian dan kalau tidak dikirim tidak diterima lagi “ Curhat Elvi Yohana murid di XI IPA 1.
Kesulitan belajar yang mereka hadapi dan rasakan membuat mereka rindu dan berharap bisa kembali belajar tatap muka semasa sebelum pandemi corona melanda. Setelah berempati dengan kendala yang dihadapi murid dan menerapkan tahapan berpikir desain (design thinking) dalam merancang media pembelajaran merdeka belajar, timbul ide saya membuat model media ajar inovatif berupa media digital lagu.
Mengamati dan mengingat kecenderungan generasi muda milennial saat ini banyak yang menyukai musik, saya percaya media lagu merupakan salah satu alternatif media yang efektif, menarik dan menyenangkan dalam menyampaikan suatu pesan kepada murid, apalagi dengan tujuan memantapkan konsep materi pembelajaran yang sedang berlangsung saat itu. Seakan mendapatkan ilham, jatuh pilihan saya kepada lagu “Jaga- jaga lima waktu” yang dinyanyikan oleh Ach.Tumbuk dengan rentak musik yang cukup dinamis. Saya belum mengetahui ketika itu kalau lagu tersebut juga merupakan lagu cover dari lagu original “Boeh hate ka mehoe”, lagu berbahasa Aceh yang dipopulerkan oleh penyanyi Bergek.
Saya tidak memiliki kendala berarti dalam memodifikasi liriknya menjadi materi pembelajaran yang saya tuju, semuanya mengalir saja, tidak sampai dua jam, jadilah lirik lagu “ Ayo Taati Aturan “. Awalnya media lagu tersebut saya rekam dengan peralatan seadanya dan saya upload ke channel youtube saya Fauzi Agam (baru belajar bikin channel) dan tautan linknya disalin ke grup WA masing-masing kelas. Saya meminta murid mendengarkan, menyimak dan memahami pesan lagu tersebut serta menuliskan komentarnya di kolom komentar. Alhamdulillah mayoritas murid yang sudah mendengarkan mengaku mulai paham tentang konsep materi perilaku taat, kompetisi dalam kebaikan dan etos kerja.
Setelah mengikuti program media pembelajaran digital merdeka belajar dan mendapatkan masukan serta saran konstruktif dari kurator, saya melakukan perbaikan menyeluruh dari media lagu yang saya buat baik dari segi vokal ( ternyata mengambil vokal lagu cukup menantang bagi saya yang tergolong amatir dalam bernyanyi ), audio yang lebih jernih, suara yang lebih nyaring serta saya berinisiatif membuatkan video lagu yang disertai lirik agar siswa mudah mengikuti menyanyikan lagunya. Berhubung saya tidak begitu menguasai teknik editing audio video, saya berkolaborasi dengan guru seni di sekolah kami bapak Welni Ismet,S.Sn untuk membantu mengedit media digital video lagu pembelajaran tersebut.
Hampir semua murid merespon positif setelah mendengar dan menyimak lagu “Ayo Taati Aturan” versi revisi dengan berkomentar mulai paham dengan konsep materi pelajaran perilaku taat, kompetisi dalam kebaikan dan etos kerja di WA grup lokal.
“ Asik cara penyampaian materinya Pak, Terima kasih Pak, Ririn sudah semakin paham dengan materi pelajarannya “ Tulis Ririn Maiyuli Santika di Grup XI IPA 3.
“ Dengan menyimak lagu ini Alhamdulillah saya lebih paham dengan konsep materi pelajarannya Pak “ Komentar M. Yuhendri murid XI IPA 2.
Dan yang menggembirakan hati saya ketika pemahaman murid juga dibuktikan dengan hasil evaluasi penilaian harian 1, dimana rata – rata murid memperoleh skor 85 – 90 (KKM 77).
Setelah mencoba memodifikasi media lagu “ Ayo Taati Aturan “, Dalam memperingati momentum Hari Guru Nasional ke 75 pada tanggal 25 November 2020 , Saya juga memodifikasi sebuah lagu dengan 3 cover genre musik ( Slow Rock, Dangdut dan Dj) yang dipersembahkan dan didedikasikan untuk para Guru dan pejuang pendidikan dengan judul “ Mulia Sang Guru “, Alhamdulillah versi Dangdutnya sudah tayang 28.158 tayangan di Facebook selama 7 hari setelah saya upload dan bagikan ke Facebook pada tanggal 25 November 2020 yang lalu.
Pelajaran dan inspirasi yang saya dapatkan dari pelaksanaan strategi pembelajaran media digital lagu adalah bagaimana kita guru berupaya untuk senantiasa berempati terhadap kesulitan belajar yang dihadapi murid dan terbuka mendengarkan harapan mereka terhadap proses dan hasil pembelajaran serta gigih dan ikhlas untuk terus belajar berinovasi menghadirkan solusi dari permasahan pembelajaran yang dihadapi murid sesuai dengan kompetensi dan “kebisaan” kita masing-masing.
Momentum ini juga merupakan peluang sekaligus kesempatan berharga bagi kita sesama guru untuk saling belajar, berkolaborasi, berkarya serta saling berbagi praktik baik demi mewujudkan guru, murid serta wajah pendidikan yang Merdeka Belajar, Maju dan Bermartabat, Semoga.
SILAHKAN LIHAT VIDEO LAGU AYO TAATI ATURAN
Komentar
Jadilah yang pertama berkomentar di sini